SELAMAT DATANG DI SMK TAJIRAH

Dengan Semangat dan kerja keras serta Doa moga usaha dan urusan berjalan lancar ..Amiiin...

Terima Kasih atas kunjungan anda :)

Klik Dibawah Hub Kami

>Klik Untuk Informasi

ALUMNI SIAP DIBINA MENJADI SEORANG PENGUSAHA SUKSES

Pendidikan, Lapangan kerja, pengangguran, adalah problem besar di Indonesia, masih rendahnya mutu pendidikan ditambah susahnya mencari pekerjaan, kemiskinan, sedikitnya lowongan kerja yang tersedia, menjadi persoalan yang harus menjadi tugas pemerintah untuk mengambil langkah cepat untuk menyiapkan tenaga kerja siap pakai seperti SMK Bisa, SMK Mandiri, SMK yang lulusannya berkualitas dan siap kerja. Sekolah Menengah Kejuruan harus disiapkan untuk mengisi lowongan kerja tingkat menengah yang sudah tersedia, selain itu pemerintah harus juga mendorong terciptanya peluang kerja baru yang bisa menampung siswa lulusan SMK baik lewat program pegawai negeri, mendorong perusahaan baru, mendukung UKM, UMKM, melatih dan mendorong wirausaha baru, entrepreneur baru, pabrik ramah lingkungan baru, Perusahaan Baru, kesempatan kerja baru.
 
SMK Bisa, Menciptakan Seorang Pengusaha dan atau Tenaga Kerja Siap Pakai
 
Tidak mudah memang untuk menjadi seorang pengusaha, namun upaya Yayasan H.M. TALIB PATANRAI DG MABATE yang menaungi SMK TAJIRAH  bisa melakukan pembinaan untuk program 'SMK bisa' Adapun program  dilakukan Pihak Sekolah beserta Yayasan yaitu :
1. Membina para alumni yang betul-betul ingin menjadi seorang pengusaha yang sesuai dengan keahlian yang     dimiliki dengan cara menfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan, berkonsultasi tiap saat  baik secara online Kepada YM: SmktajiraInforma atau datang secara langsung apa masalah dihadapi dilapangan
2. Bagi  Alumni yang yang hanya mampu dibekerjakan, Yayasan sudah menjalin hubungan kerja (mitra) dengan pengusaha agar Alumni dari SMK TAJIRAH  dapat bisa diterima bekerja
3. Pihak Sekolah akan mengurus Siswa berprestasi Yang ingin lanjut  masuk Perguruan Tinggi Melalui Jalur Berprestasi


URL : http://smktajirah.blogspot.com/2013/04/alumni-siap-dibina-menjadi-seorang.html

GURU KENCING BERDIRI, MURID SEHARUSNYA MENEGUR



Menanggapi pendapat sejumlah pengamat yang menggelisahkan kurikulum 2013, Mendikbud, Muhammad Nuh. Menulis opini di Kompas (7/3), dalam telaahnya. Ia menganjurkan agar mereka yang kontra kembali mengkaji ulang UU Sisdiknas. Karena melalui regulasi itulah rancangan kurikulum berbasis kompetensi mendesak untuk diterapkan.
Pada paragraf terakhir opini bapak Menteri, ia menuliskan: Kurikulum 2013 adalah kurikulum basis komptensi yang pernah digagas dalam rintisan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004, tetapi belum terselesaikan karena desakan untuk segera mengimplementasikan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006.
Rumusannya berdasarkan sudut pandang yang  berbeda dengan kurikulum berbasis materi sehingga sangat dimungkinkan terjadi perbedaan persepsi tentang bagaimana kurikulum seharusnya dirancang. Perbedaan ini menyebabkan munculnya kritik dari yang terbiasa menggunakan kurikulum berbasis materi. Untuk itu, ada baiknya memahami lebih dahulu konstruksi kompetensi dalam kurikulum sesuai koridor yang telah digariskan UU Sisdiknas sebelum mengkritik.
Perbedaan batu pijakan inilah yang saya kira melahirkan kerunyaman dalam menduga kurikulum 2013. Runyam di sini menunjukkan benturan antara pola pikir struktural dan sosiologis. Mendikbud berdiri pada corak struktural dan yang kontra di garis sosiologis. Namun, dari posisi manapun melihat kurikulum 2013, saya kira hubungan guru dan murid masih berada antara subyek dan obyek.
Asumsi yang demikian saya kira masih menguat, mengingat penerapan KBK hingga KTSP masih sering kita dapati tindakan kekerasan yang menimpa murid. Jika kurikulum 2013 ini hanyalah kelanjutan dari KBK sebagaimana penjelasan Mendikbud, maka pengulangan pengalaman antara relasi guru dan murid tentulah tak jauh berbeda, dan hal lain yang saya kira belum berubah di bawah atap gedung sekolah, ialah arogansi guru yang terjebak pada profesionalisme dan perilaku hormat murid yang palsu.
Mengapa hal tersebut terjadi, Paulo Freire (2002) memberikan penjelasan kalau guru dan murid terjebak dalam keterasingan sistem yang mengakibatkan masing-masing pihak melanggengkan dehumanisasi. Sekolah sebagai institusi sosial yang seharusnya menjadi wahana dalam menemukan dan mengembangkan pengetahuan, tereduksi menjadi ruang yang sempit, media untuk mendominasi, dan melegalkan kekerasan. Itulah kemudian, siswa dikebut untuk mengejar angka-angka untuk dikatakan pintar dan bisa lulus sesuai standar yang telah ditetapkan.

Lulusan Sekolah
Tak disangkali memang jika muatan pendidikan di sekolah masih menitikberatkan pada penguatan keahlian (psycomotoric domain), siswa diarahkan untuk menguasai suatu keahlian yang nantinya dapat mengisi ruang kerja. Sebatas itulah sekolah memperlakukan peserta didik, membekalinya kemampuan menguasai benda-benda seraya menapikan pertumbuhan jiwanya.
Karena kurikulum 2013 hanyalah baju baru dari KBK, maka peserta didik akan ditempatkan dalam rel kemudian disemangati untuk berlomba mengejar impian pribadi agar kelak dikatakan sukses. Ya, sukses adalah kata kunci untuk menyatakan kemampuan menjawab tuntutan hidup dan barometernya ditunjukkan dengan penguasaan benda-benda. Jadi, visi pendidikan yang coba ditawarkan melalui kurikulum, ialah sebuah kompetisi bagi peserta didik untuk mengejar impian dunia konsumtif. Mulanya meniti tangga dalam dunia pendidikan untuk dibekali keahlian, lalu mengisi ruang kerja industry, kemudian menjadi mapan dengan fasilitas gaji serta sejumlah tunjangan. Sesudahnya membekali diri dengan kepemilikan benda-benda, dan episode terkahir pensiun dengan warisan buat anak cucu.
Konsep hidup yang demikian sebenarnya ciri utama rancangan kebudayaan globalisasi, di mana entitas manusia dijebak ke dalam pola hidup apatis, manusia menjadi abai pada persoalan sosial, lingkungan, dan politik. Mereka menganggap kalau manusia harus berlomba menjadi manusia unggul sebagaimana diktum modernisme, cerminan ini sudah bisa kita lihat dengan kedangkalan pola pikir para lulusan sekolah yang menjadi buta pada persolaan publik. Karena di sekolah memang tak pernah dibekali untuk berfikir analisis yang mampu mengkaitkan titik-titik persolan yang menguak.
              
Situasi Klise
Pada situasi di ataslah sekolah telah melakukan pengkhiatan tanggung jawab terhadap peserta didik, karena telah mengingkari tujuan dari institusi sekolah itu sendiri yang seharusnya membekali pula kecakapan emosional (spiritual) dan tidak sekadar member porsi pada keahlian fisik. Memang ada anomali yang terus dirawat seiring berubahnya segala perangkat yang dijejalkan terhadap sistem pendidikan.
Kurikulum hanyalah situasi klise yang akan terus berulang di masa mendatang, karena perancangannya memang tidak visioner sehingga sangat dimungkinkan menjadi masalah itu tersendiri. Kita bisa menebak bahwa akan muncul ketidaksiapan guru dalam mengimplementasikan muatan kurikulum tersebut, dengan demikian perubahan yang diharapkan mustahil dicapai.
Jika sudah demikian, maka situasi yang akan berlangsung di ruang kelas sama saja dengan peristiwa di masa lalu. Guru tetap terjebak pada sikap profesionalisme yang baku dan murid melakoni pseudo pemberi hormat, karena memang tidak ada kemerdekaan di antaranya. Sulit sekali menemukan kreatifitas dan inovasi dalam proses pembelajaran, karena apabila ada guru yang mencoba menerapkan atau merancang metodologi pembelajaran yang tak sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan, seketika itu pula guru yang bersangkutan dicap sebagai guru yang kontroversial. Hal yang sama berlaku bila ada siswa yang mengajukan tanya yang melebihi muatan pelajaran, maka siswa tersebut dianggap pemberontak.
Sepanjang penerapan kurikulum sejak 1947 hingga 2006, saya kira kemerdekaan guru dan siswa masih terpasung. Hubungan kedua komponen ini masih sering berseteru sebagai musuh, keduanya saling membangun prisai untuk melindungi kelemahan dan menutup dialog. Mungkin inilah gejala sebuah ungkapan purba kalau guru kencing berdiri maka murid akan kencing berlari, siapa yang berani menegur, tentu tidak ada. Kalaupun ada, maka siswa tersebut akan mendapat hukuman dan rapornya berwana merah. Seperti inikah yang kita inginkan dalam dunia pendidikan di negeri ini?***

URL : http://smktajirah.blogspot.com/2013/03/guru-kencing-berdiri-murid-seharusnya.html

INFORMASI UKG 2013

Daftar guru yang belum bersertifikat pendidik yang dimuat dalam website http://sergur.kemdiknas.go.id/sg13/ adalah Calon Peserta Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2013. Hasil Uji Kompetensi Guru 2013 ini akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan calon Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2013 s.d. 2015
Untuk itu anda yang telah memiliki NUPTK untuk melakukan Udating data pada dinas pendidikan kabupaten/kota masing-masing dengan membawa berkas2 yang dibutuhkan sebagai berikut ini:
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)/Guru Tetap Yayasan (GTY)
2. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK)
3. Membawa Dokumen yang relevan (SK PNS/CPNS, SK GTY, SK PBM, Ijazah, dll). Bagi Guru PNS yang sebelumnya berstatus GTT/GTY, SK Pengangkatan GTT/GTY dapat dilampirkan.
Updating data tersebut harus dilaksankan paling lambat 26 November 2012
http://penilaian-kinerja-guru.blogspot.com/2012/11/daftar-guru-peserta-ukg-2013.html
Auto Backlink Gratis Indonesia : Top Link Indo
URL : http://smktajirah.blogspot.com/2013/03/informasi-ukg-2013.html

DIBUTUHKAN GURU PRODUKTIF LULUSAN S1 PETERNAKAN

Dibutuhkan Guru Produktif  Untuk Mengajar Pada SMK Tajirah pada Program Keahlian Agrobisnis Ternak Unggas dan Agrobisnis Ternak Ruminansia  dengan persyaratan sebagai berikut : Lulusan S1 Peternakan, Wanita atau Pria  Semangat tinggi, berdedikasi, fleksibel, ulet, tanggung jawab, jujur, rajin Suka terhadap anak – anak Bisa bekerja sama dalam tim  Mengerti dan dapat mengoperasikan program komputer (Microsoft Word, Excel, and Internet) Memiliki keinginan tinggi untuk untuk memajukan sekolah. Berdomisili Dekat Lingkungan Sekolah SMK Tajirah yang berlokasi Di depan Pasar Sentral Bulukumba Belakang BTN Bongkas Jl. Poros Bocco-Boccoe

Penambahan Guru Produktif dimaksudkan  untuk memperlancar Proses Belajar Mengajar Menuju Tercapainya VISI MISI Sekolah
URL : http://smktajirah.blogspot.com/2013/03/dibutuhkan-guru-produktif-lulusan-s1.html

SMK PETERNAKAN

Berita  Buat Anda Siswa-siswa yang berjiwa entrepreneur telah di buka SMK Baru yang berorientasi pada dunia kerja Peternakan
URL : http://smktajirah.blogspot.com/2013/03/smk-peternakan.html